Kalender event Pariwisata Nasional, Festival Bakar Tongkang bakal kembali digelar pada 28-30 Juni 2018 mendatang, di Kota Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Event Bakar Tongkang biasanya didominasi wisatawan mancanegara marga Tionghoa. Mereka tersebar di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Cina, Hong Kong, Malaysia, Singapura.
Bakar Tongkang juga mampu mendatangkan puluhan ribu orang wisatawan, baik domestik maupun wisatawan internasional. Yang datang biasanya mereka punya keturunan (keluarga-red) di Rohil.
Promosi event berkelas dunia yang prosesinya banyak diminati oleh wisatawan itu terus digencarkan oleh Kementerian Pariwisata RI. Kegiatan ini juga sudah masuk Calender of Event Riau, yang diusulkan sebagai kegiatan nasional.
Strategi media yang dilakukan Kemenpar adalah POSE, paid mesia, own media, social media dan endorser media. Channeling media itu akan dipilih yang paling efektif untuk mempromosikan kegiatan tahunan bakar tongkang itu.
Pola yang dilakukan Kemenpar RI adalah, pre event, on event dan post event. Karena itu, semampang waktunya masih cukup, kegiatan itu harus dipromosikan melalui digital media dulu.
“Semua harus Diviralkan dulu melalui media digital," kata Menpar Arief Yahya.
Bakar Tongkang memang berhasil menarik minat kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun. Pada 2017, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal mengatakan, dari 52 ribu kunjungan, 20 ribu di antaranya merupakan kunjungan wisatawan asing atau wisman.
Kebanyakan dari Singapura, Malaysia, Cina. Adapun wisatawan Nusantara yang masuk ke Bagan—sebutan pendek Bagansiapapi—tercatat mencapai 32 ribu.
Masuknya wisatawan ke kota bekas persinggahan Cina ini membuat kuota hunian sejumlah homestay dan hotel di kawasan kota Bagan penuh.
Animo turis terhadap agenda budaya pun memacu pemerintah setempat bekerja keras untuk menyiapkan akomodasi. Tak jarang, rumah-rumah warga di sekitar lokasi perayaan dibuka untuk menampung para wisatawan.
Untuk menyiasati tingginya permintaan terhadap jumlah kamar itu, pemerintah setempat tengah merancang konsep nomadic tourism.
“Yaitu dengan tenda atau glamcamp seperti yang tengah dicanangkan Kementerian Pariwisata,” kata Fahmizal.
Bakar tongkang secara turun-temurun diyakini sebagai ritual untuk memperingati hari ulang tahun Dewa Kie Ong Ya, yakni dewa pelindung masyarakat setempat. Perayaannya jatuh pada penanggalan lunar di hari ke-16 bulan kelima, dihitung pasca-Imlek. Secara historis, upacara itu merupakan sebuah penanda untuk memperingati hikayat asal-muasal Kota Bagansiapiapi.
Agenda ini tahun lalu dinobatkan sebagai atraksi budaya terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API). Bakar Tongkang juga berkontribusi mendorong Riau meraih juara umum penghargaan pariwisata berstandar nasional tersebut.
Bakar Tongkang ( Sumber : Youtube Channel Pariwisata Riau )
Kunjungi Juga : Dusun Karangan Tinggi Kecamatan Tambang Kampar Meriahkan Idul Fitri Dengan Mengadakan Acara Rakyat di Sungai Kampar
Baca Juga : Libur Lebaran ? Inilah berbagai spot wisata foto yang ada di Agrowisata Nadine Sei Pinang Kampar Riau
Sumber : Dispar Riau------------------------------
Ikuti Official Account Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
Youtube Channel : Pariwisata Riau
Instagram : Pariwisata.Riau
Twitter : @Disparriau
Website : pariwisata.riau.go.id
#pariwisatariau
#keriauaja
#riauthehomelandofmelayu
#wonderfullindonesia