Bulan April Kemenparekraf Luncurkan Calender of Event 2021

admin
  10 Maret 2021 15:29:06
Pariwisata Riau
751 Pembaca

PEKANBARU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi  Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga  Salahuddin Uno mengatakan, bahwa pihaknya akan meluncurkan Calender of  Events (COE) pada April 2021.

Untuk itu ia mengajak stakeholder terkait untuk bisa harus  betul-betul menyamakan frekuensi, agar event-event yang direncanakan  dapat terlaksana dengan baik.

"Mudah-mudahan langkah kita dengan memprioritaskan aspek  kesehatan dan keselamatan, dapat menjadi syarat atau poin yang akan  dinilai oleh Kapolri dan jajarannya dalam mendukung terselenggaranya  event dan MICE,” ujar Sandiaga, dalam sebuah acara acara Bincang-Bincang  Industri Event dan MICE di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta  (8/3/2021), 

Festival Dragon Boat Race Kampar, Riau (Foto dok Heru Mdk)

Turut hadir secara luring dan daring Wakil Menteri  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris  Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, serta  Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Rizky  Handayani.

Kemudian, ada Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol. Listyo  Sigit Prabowo, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku  Adisasmito, Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan drg.  Kartini Rustandi, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia  (ASPERAPI) Hosea Andreas Runkat, Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik  Indonesia Dino Hamid, Ketua Umum IVENDO Mulkan Kamaludin, dan Ketua Umum  Backstagers Indonesia Sofyan Nasution.


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo (Foto dok Kemenparekraf) 


Sebelumnya  Kemenparekraf/Baparekraf telah membuat hand book atau buku panduan mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE pada penyelenggaraan kegiatan  (events) dan MICE yang dapat diunduh melalui situs https://chse.kemenparekraf.go.id/.
Panduan  tersebut juga sudah disosialisasikan di beberapa destinasi. Penerapan  protokol kesehatan juga mendapat apresiasi dari dunia internasional  dalam Bali Democracy Forum 2020.

“Ini menunjukkan bahwa kita sangat mampu untuk  menyelenggarakan events dengan protokol kesehatan yang ketat dan  disiplin. Untuk itu, sekarang saatnya kita melangkah bersama untuk  bangkit kembali,” ujarnya.


Festival Bakar Tongkang, Rokan Hilir Riau (Foto dok Heru Mdk) 


Pada kesempatan yang sama, Kepala Kepolisian RI Jenderal  Pol. Listyo Sigit Prabowo mengusulkan program yang dicanangkan oleh  Menparekraf agar bisa dipadukan dengan program PPKM mikro pada  wilayah-wilayah yang tidak menerapkan program tersebut.

Ia juga mengusulkan agar industri perhotelan, selain dari  pada pengecekan suhu badan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga  jarak, juga perlu diterapkan 3T (testing, tracing, dan treatment). Untuk  itu, pihak hotel perlu memberlakukan pemeriksaan hasil swab test  sebagai syarat menginap di hotel.

“Hal ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi  pengunjung yang datang serta memperlihatkan kepada pengunjung bahwa  pihak hotel betul-betul memiliki SOP yang ketat dan disiplin,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya sudah menyiapkan  posko-posko COVID-19, namun jika posko ini dapat dikoordinasikan dengan  pihak penyelenggara event, maka akan jauh lebih baik dan bermanfaat.

“Manakala jika pelaksanaan event tersebut ditemukan peserta  yang ternyata positif, bisa langsung dilakukan tracing. Dengan demikian  maka kegiatan event bisa berlangsung dengan baik dan langkah-langkah  untuk menekan laju penyebaran COVID-19 juga tetap bisa diterapkan,” kata  Listyo.

Pada prinsipnya, ia mengatakan akan mendukung seluruh  program yang disiapkan oleh Kemenparekraf dan teman-teman pelaku event  dan MICE. Dengan catatan baik pihak penyelenggara dan peserta event dan  MICE harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan  disiplin.

Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof.  Wiku Adisasmito menjelaskan berdasarkan peta risiko penularan COVID-19  di industri kesenian, hiburan, rekreasi, penyedia akomodasi, makan dan  minum tergolong sangat tinggi karena interaksi yang dilakukan cukup  intens, tapi jika melihat dampak ekonomi yang dihasilkan juga sangat  signifikan.

“Maka dari itu, kalau kita ingin membuka aktivitas dengan  risiko yang cukup tinggi dan dampak yang tinggi, tentunya perlu  persiapan yang kuat dan matang,” ujar Prof. Wiku.

Festival Pantai Selat Baru, Bengkalis, Riau (Foto dok Heru Mdk) 


Ia menyampaikan pentingnya menciptakan lingkungan  masyarakat yang produktif dan aman dari COVID-19. Jangan sampai  produktif namun tidak aman, atau aman tapi tidak produktif sama sekali.  Untuk itu ada tahapan dalam menciptakan lingkungan tersebut, yaitu mulai  dari pra-kondisi, timing, injuritas, koordinasi dengan pusat daerah,  hingga monitoring dan evaluasi.

“Untuk itu, jika ingin aktivitas industri event dan MICE  digeliatkan kembali. Kita perlu melakukan tahapan tersebut. Semoga ini  bisa menjadi langkah kita bersama untuk ekonomi Indonesia bisa bangkit  dengan tetap aman COVID-19,” katanya.

(MC Riau/Yan)


Baca Juga : Pentingnya Informasi Publik Untuk Memotivasi Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Baca Juga : 

Sumber : mediacenter.riau.go.id

------------------------------

Ikuti Official Account Dinas Pariwisata Provinsi Riau.

Youtube Channel : Pariwisata Riau

Instagram : Pariwisata.Riau

Twitter : @Disparriau

Website  : pariwisata.riau.go.id


#pariwisatariau

#keriauaja

#riauthehomelandofmelayu

#wonderfullindonesia

Contact Details

Email : Kirim Pesan Disparriau@gmail.com
Telegram : Kirim Pesan @PariwisataRiau
Whatsapp : Kirim Pesan Pariwisata Riau

Jl. Jenderal Sudirman, Komplek Bandar Serai,
Pekanbaru, Riau

Logo Logo Logo Logo

DOWNLOAD JEMARI




Statistik Dukungan

Maps